Minggu, 19 Februari 2012

Mengurai Simpul Makna Pendidikan Konservasi (Pendidikan Lingkungan) Doeloe dan Kini


Pendidikan Lingkungan dahulu disebut sebagai pendidikan konservasi. Pendidikan konservasi pada prinsipnya berlandaskan pembelajaran mengenai upaya mengelola alam dengan prinsip prinsip keseimbangan ekosistem. Prinsip utama yang ditekankan dalam pendidikan konservasi adalah ekologi. Bagaimana manusia memberikan pengaruh yang sangat besar bagi perubahan ekologi dan apabila tidak dikendalikan dengan baik maka akan terjadi ketidakseimbangan ekosistem.
Saat ini Pendidikan konservasi lebih sering disebut sebagai pendidikan lingkungan. Pendidikan Lingkungan memiliki tujuan utama menumbuhkan, mengembangkan dan memberikan pemahaman menuju pada tindakan yang ramah lingkungan, agar setiap manusia menghargai lingkungan, agar setiap manusia memberikan kontribusi positive di segala aspek yang berhubungan dengan perilaku dan sikap yang baik bagi lingkungan.  Kesemuanya itu akan bermuara kepada satu tujuan yaitu agar kehidupan manusia, alam dan lingkungan menjadi seimbang dan mampu berinteraksi sesuai sistem yang berlaku di dalamnya.
Menurut Smyth, 1995. bahwa pendidikan lingkungan

adalah sebuah usaha untuk mengarahkan kembali tujuan pendidikan sehingga kompetensi dan pemahaman tentang lingkungan dimunculkan kembali sebagai salah satu tujuan dasarnya, disamping kompetensi personal dan kompetensi sosial. Tidak hanya sebagai satu pokok bahasan, dalam pendidikan lingkungan kita sebagai satu kesatuan dengan diri kita maka pendidikan lingkungan membutuhkan personal maupun sosial.
Dalam pendidikan lingkungan kontemporer saat ini telah mensinergikan tiga interpretasi pendidikan lingkungan yaitu : Pendidikan Lingkungan di dalam lingkungan, pendidikan mengenai lingkungan dan pendidikan untuk lingkungan. Perdebatan tentang bagaimana perimbangan dan letak titik beratnya masih terus terjadi. Namun apalah artinya pendidikan dalam lingkungan dan pendidikan mengenai lingkungan apabila tidak berlandaskan pada pendidikan untuk lingkungan.



Pendidikan di Dalam Lingkungan?
Pengalaman di lingkungan, seperti jalan kota dan daerah pertanian, pedesaan atau sebuah pulau di sebuah taman atau hutan dapat digunakan untuk memberikan pengalaman yang nyata, relevan dan praktis untuk belajar.  Peningkatan kepedulian aspek-aspek lingkungan dapat diharapkan dari banyaknya kesempatan untuk kontak langsung dengan lingkungan. Kesempatan untuk belajar di luar ruang dapat juga digunakan untuk membangun kemampuan penting untuk memperoleh data, seperti observasi, menggambar kasar, membuat foto, wawancara dan menggunakan instrument ilmiah, dan kemampuan sosial, kerja kelompok, bekerjasama dan apresiasi estetis. Kepedulian dan kesadaran lingkungan dapat juga dikuatkan dengan menghubungkan proses pada pengalaman langsung di lingkungan dan membolehkan pebelajar untuk menjadi terpesona pada kekompleks-an dan keindahan sistem alam atau memunculkan keutamaan dari pendidikan di lingkungan sebagai “pendidikan untuk kepedulian dan kesadaran lingkungan” Huckle, 1993.


Pendidikan Mengenai Lingkungan?
Kepedulian dan perasaan sadar untuk lingkungan adalah tidak cukup jika hidup bertanggungjawab terhadap lingkungan dan berkelanjutan sebagai tujuan pendidikan. Kepedulian butuh untuk diterjemahkan dalam pola perilaku dan tindakan yang sesuai, tapi untuk mewujudkannya perlu cara yang informatif dan bertanggungjawab. Maka perlu bagi pebelajar untuk memiliki pemahaman dasar mengenai bagaimana sistem alam bekerja dan dampak kegiatan manusia pada alam. Hal ini akan termasuk pembelajaran mengenai faktor politik, ekonomi, sosial budaya sebagaimana halnya pertimbangan ekologi yang mempengaruhi pengambilan keputusan mengenai bagaimana menggunakan alam secara bertanggungjawab.  Pengetahuan mengenai lingkungan adalah penting jika semua manusia berpartisipasi dan berperan dan berdebat mengenai isu-isu lingkungan lokal, nasional dan global. Hasil dari tujuan ini, telah menggambarkan keutamaan dari pendidikan mengenai lingkungan sebagai pendidikan untuk pengelolaan lingkungan. Huckle. 1993.


Pendidikan Untuk Lingkungan
Pendidikan untuk lingkungan bertujuan untuk mempromosikan suatu kemauan dan kemampuan untuk mengadopsi gaya hidup yang sesuai dengan cara cara yang bijak dalam menggunakan sumberdaya lingkungan. Dalam penerapannya akan terbangun pendidikan di dalam dan mengenai kepedulian dan perasaan bertanggungjawab terhadap lingkungan melalui pengembangan suatu etika dan motivasi lingkungan dan kemampuan yang dibutuhkan untuk berpartisipasi dalam perbaikan lingkungan.
Program Pendidikan Lingkungan Internasional UNESCO telah menekankan bahwa pendidikan lingkungan yang dibutuhkan berbasiskan pada pencarian jawaban terhadap sejumlah pertanyaan kritis jika hal ini untuk mencapai tujuan-tujuan penting yang hendak dicapai dalam kehidupan. Hasil dari tujuan ini telah menggambarkan keutamaan pendidikan untuk lingkungan sebagai pendidikan untuk lingkungan berkelanjutan. Huckle. 1993.
Definisi Pendidikan Lingkungan yang sering dipergunakan secara internasional :
Pendidikan Lingkungan Hidu adalah suatu proses untuk membangun populasi manusia didunia yang sadar dan peduli terhadap lingkungan total (keseluruhan) dan segala masalah yang berkaitan dengannya dan masyarakat yang memiliki pengetahuan, keterampilan, sikap, dan tingkah laku, motivasi serta komitmen untuk bekerjasama, baik secara individu maupun kolektif, untuk dapat memecahkan berbagai masalah lingkungan saat ini dan mencegah timbulnya masalah baru. (UN-tbilisi, Georgia-USSR 1997 dalam UNESCO 1978).
Prinsip-prinsip modern pendidikan lingkungan yang diinformulasikan pada konferensi internasional di Tbilisi yaitu bahwa Pendidikan Lingkungan seharusnya :
Mempertimbangkan lingkungan sebagai totalitas alami, dan buatan bersifat teknologi dan sosial (ekonomi, politik, kultural, historis, moral, estetika)
  • Merupakan suatu proses yang berjalan secara terus menerus sepanjang hidup dimulai pada zaman pra sekolah, dan belanjut ke tahap pendidikan formal maupun non formal.
  • Mempunyai pendekatan yang sifatnya interdisipiler dengan menarik atau mengambil isi atau ciri spesifik dari masing-masing disiplin ilmu sehingga memungkinkan suatu pendekatan yang holistik dan perspektif yang seimbang.
  • Meneliti issue lingkungan yang utama dari sudut pandang lokal, nasional, regional dan internasional sehingga peserta didik dapat menerima dan memperoleh pencerahan pemikiran mengenai kondisi lingkungan di wilayah geografis yang lain.
  • Memberi tekanan atau berkonsentrasi pada situasi lingkungan saat ini dan situasi lingkungan yang potensial dengan memasukkan pertimbangan perspektif historisnya.
  • Mempromosikan nilai dan pentingnya kerjasama lokal, nasional, internasional untuk mencegah dan memecahkan masalah-masalah lingkungan.
  • Secara eksplisit mempertimbangkan dan memperhitungkan aspek lingkungan dalam rencana pembangunan.
  • Memampukan peserta didik untuk mempunyai peran dalam merencanakan pengalaman belajar mereka dan memberikan kesempatan pada mereka untuk membuat keputusan dan menerima konsekuensi dari keputusan mereka tersebut.
  • Menghubungkan kepekaan kepada lingkungan, pengetahuan, keterampilan untuk memecahkan masalah dan klarifikasi nilai pada setiap tahap umur muda. Diberikan tekanan yang khusus terhadap kepekaan lingkungan tempat mereka hidup.
  • Membantu peserta didik untuk menemukan gejala-gejala dan penyebab dari masalah lingkungan
  • Memberi tekanan atau konsentrasi mengenai kompleksitas masalah lingkungan sehingga diperlukan kemampuan untuk berfikir secara kritis dengan keterampilan untuk memecahkan masalah.
  • Memanfaatkan beraneka ragam situasi pembelajaran dan berbagai pendekatan dalam pembelajaran mengenai dan dari lingkungan dengan fokus yang kuat pada kegiatan-kegiatan yang sifatnya praktis dan memberikan pengalaman secara langsung.
Berdasarkan tujuan-tujuan tersebut pendidikan lingkungan dilakukan untuk mengembangkan dan mendorong :
  • Kesadaran untuk membantu masyarakat, kelompok dan individu mendapatkan sebuah kesadaran dan kepekaan terhadap lingkungan dan isu-isu di sekitarnya.
  • Pengetahuan untuk membantu kelompok atau individu mendapatkan pengalaman yang beragam dan memperoleh pengertian dasar tentang lingkungan dan isu-isu terkait.
  • Perilaku untuk membangun kelompok dan individu memperoleh serangkaian nilai-nilai dan kepedulian terhadap lingkungan serta motivasi dalam menjaga dan mengembangkan lingkungan.
  • Kemampuan untuk membantu kelompok dan individu memperoleh kemampuan untuk mengenali dan menyelesaikan masalah-masalah lingkungan.
  • Keikutsertaan atau partisipasi untuk menyediakan kesempatan bagi kelompok dan individu supaya terlibat secara aktif pada seluruh bagian ketika menyelesaikan masalah-masalah lingkungan. ( Dari Hungerford and Volk,1990)
Setelah mengurai simpul makna pendidikan lingkungan dan atau pendidikan konservasi ada harapan bahwa pelaksanaan dan penerapan pendidikan tersebut dapat berlangsung dengan harmonis, dan berkesinambungan, khusunya di bumi Kaili Sulawesi Tengah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar