Pendidikan Lingkungan dahulu disebut
sebagai pendidikan konservasi. Pendidikan konservasi pada prinsipnya
berlandaskan pembelajaran mengenai upaya mengelola alam dengan prinsip prinsip
keseimbangan ekosistem. Prinsip utama yang ditekankan dalam pendidikan konservasi
adalah ekologi. Bagaimana manusia memberikan pengaruh yang sangat besar bagi
perubahan ekologi dan apabila tidak dikendalikan dengan baik maka akan terjadi
ketidakseimbangan ekosistem.
Saat ini Pendidikan konservasi lebih
sering disebut sebagai pendidikan lingkungan. Pendidikan Lingkungan memiliki
tujuan utama menumbuhkan, mengembangkan dan memberikan pemahaman menuju pada
tindakan yang ramah lingkungan, agar setiap manusia menghargai lingkungan, agar
setiap manusia memberikan kontribusi positive di segala aspek yang berhubungan
dengan perilaku dan sikap yang baik bagi lingkungan. Kesemuanya itu akan
bermuara kepada satu tujuan yaitu agar kehidupan manusia, alam dan lingkungan
menjadi seimbang dan mampu berinteraksi sesuai sistem yang berlaku di dalamnya.
Menurut Smyth, 1995. bahwa
pendidikan lingkungan
adalah sebuah usaha untuk mengarahkan kembali tujuan pendidikan sehingga kompetensi dan pemahaman tentang lingkungan dimunculkan kembali sebagai salah satu tujuan dasarnya, disamping kompetensi personal dan kompetensi sosial. Tidak hanya sebagai satu pokok bahasan, dalam pendidikan lingkungan kita sebagai satu kesatuan dengan diri kita maka pendidikan lingkungan membutuhkan personal maupun sosial.
adalah sebuah usaha untuk mengarahkan kembali tujuan pendidikan sehingga kompetensi dan pemahaman tentang lingkungan dimunculkan kembali sebagai salah satu tujuan dasarnya, disamping kompetensi personal dan kompetensi sosial. Tidak hanya sebagai satu pokok bahasan, dalam pendidikan lingkungan kita sebagai satu kesatuan dengan diri kita maka pendidikan lingkungan membutuhkan personal maupun sosial.
Dalam pendidikan lingkungan
kontemporer saat ini telah mensinergikan tiga interpretasi pendidikan
lingkungan yaitu : Pendidikan Lingkungan di dalam lingkungan, pendidikan
mengenai lingkungan dan pendidikan untuk lingkungan. Perdebatan tentang
bagaimana perimbangan dan letak titik beratnya masih terus terjadi. Namun
apalah artinya pendidikan dalam lingkungan dan pendidikan mengenai lingkungan
apabila tidak berlandaskan pada pendidikan untuk lingkungan.
Pendidikan di Dalam Lingkungan?
Pengalaman di lingkungan, seperti
jalan kota dan daerah pertanian, pedesaan atau sebuah pulau di sebuah taman
atau hutan dapat digunakan untuk memberikan pengalaman yang nyata, relevan dan
praktis untuk belajar. Peningkatan kepedulian aspek-aspek lingkungan
dapat diharapkan dari banyaknya kesempatan untuk kontak langsung dengan
lingkungan. Kesempatan untuk belajar di luar ruang dapat juga digunakan untuk
membangun kemampuan penting untuk memperoleh data, seperti observasi,
menggambar kasar, membuat foto, wawancara dan menggunakan instrument ilmiah,
dan kemampuan sosial, kerja kelompok, bekerjasama dan apresiasi estetis.
Kepedulian dan kesadaran lingkungan dapat juga dikuatkan dengan menghubungkan
proses pada pengalaman langsung di lingkungan dan membolehkan pebelajar untuk
menjadi terpesona pada kekompleks-an dan keindahan sistem alam atau memunculkan
keutamaan dari pendidikan di lingkungan sebagai “pendidikan untuk kepedulian
dan kesadaran lingkungan” Huckle, 1993.
Pendidikan Mengenai Lingkungan?
Kepedulian dan perasaan sadar untuk
lingkungan adalah tidak cukup jika hidup bertanggungjawab terhadap lingkungan
dan berkelanjutan sebagai tujuan pendidikan. Kepedulian butuh untuk
diterjemahkan dalam pola perilaku dan tindakan yang sesuai, tapi untuk mewujudkannya
perlu cara yang informatif dan bertanggungjawab. Maka perlu bagi pebelajar
untuk memiliki pemahaman dasar mengenai bagaimana sistem alam bekerja dan
dampak kegiatan manusia pada alam. Hal ini akan termasuk pembelajaran mengenai
faktor politik, ekonomi, sosial budaya sebagaimana halnya pertimbangan ekologi
yang mempengaruhi pengambilan keputusan mengenai bagaimana menggunakan alam
secara bertanggungjawab. Pengetahuan mengenai lingkungan adalah penting
jika semua manusia berpartisipasi dan berperan dan berdebat mengenai isu-isu
lingkungan lokal, nasional dan global. Hasil dari tujuan ini, telah
menggambarkan keutamaan dari pendidikan mengenai lingkungan sebagai pendidikan
untuk pengelolaan lingkungan. Huckle. 1993.
Pendidikan Untuk Lingkungan
Pendidikan untuk lingkungan
bertujuan untuk mempromosikan suatu kemauan dan kemampuan untuk mengadopsi gaya
hidup yang sesuai dengan cara cara yang bijak dalam menggunakan sumberdaya
lingkungan. Dalam penerapannya akan terbangun pendidikan di dalam dan mengenai
kepedulian dan perasaan bertanggungjawab terhadap lingkungan melalui
pengembangan suatu etika dan motivasi lingkungan dan kemampuan yang dibutuhkan
untuk berpartisipasi dalam perbaikan lingkungan.
Program Pendidikan Lingkungan
Internasional UNESCO telah menekankan bahwa pendidikan lingkungan yang
dibutuhkan berbasiskan pada pencarian jawaban terhadap sejumlah pertanyaan
kritis jika hal ini untuk mencapai tujuan-tujuan penting yang hendak dicapai
dalam kehidupan. Hasil dari tujuan ini telah menggambarkan keutamaan pendidikan
untuk lingkungan sebagai pendidikan untuk lingkungan berkelanjutan. Huckle.
1993.
Definisi Pendidikan Lingkungan yang
sering dipergunakan secara internasional :
Pendidikan Lingkungan Hidu adalah
suatu proses untuk membangun populasi manusia didunia yang sadar dan peduli
terhadap lingkungan total (keseluruhan) dan segala masalah yang berkaitan
dengannya dan masyarakat yang memiliki pengetahuan, keterampilan, sikap, dan
tingkah laku, motivasi serta komitmen untuk bekerjasama, baik secara individu
maupun kolektif, untuk dapat memecahkan berbagai masalah lingkungan saat ini
dan mencegah timbulnya masalah baru. (UN-tbilisi, Georgia-USSR 1997 dalam
UNESCO 1978).
Prinsip-prinsip modern pendidikan
lingkungan yang diinformulasikan pada konferensi internasional di Tbilisi yaitu
bahwa Pendidikan Lingkungan seharusnya :
Mempertimbangkan lingkungan sebagai
totalitas alami, dan buatan bersifat teknologi dan sosial (ekonomi, politik,
kultural, historis, moral, estetika)
- Merupakan suatu proses yang berjalan secara terus
menerus sepanjang hidup dimulai pada zaman pra sekolah, dan belanjut ke
tahap pendidikan formal maupun non formal.
- Mempunyai pendekatan yang sifatnya interdisipiler
dengan menarik atau mengambil isi atau ciri spesifik dari masing-masing
disiplin ilmu sehingga memungkinkan suatu pendekatan yang holistik dan
perspektif yang seimbang.
- Meneliti issue lingkungan yang utama dari sudut pandang
lokal, nasional, regional dan internasional sehingga peserta didik dapat
menerima dan memperoleh pencerahan pemikiran mengenai kondisi lingkungan
di wilayah geografis yang lain.
- Memberi tekanan atau berkonsentrasi pada situasi
lingkungan saat ini dan situasi lingkungan yang potensial dengan
memasukkan pertimbangan perspektif historisnya.
- Mempromosikan nilai dan pentingnya kerjasama lokal,
nasional, internasional untuk mencegah dan memecahkan masalah-masalah
lingkungan.
- Secara eksplisit mempertimbangkan dan memperhitungkan
aspek lingkungan dalam rencana pembangunan.
- Memampukan peserta didik untuk mempunyai peran dalam
merencanakan pengalaman belajar mereka dan memberikan kesempatan pada
mereka untuk membuat keputusan dan menerima konsekuensi dari keputusan
mereka tersebut.
- Menghubungkan kepekaan kepada lingkungan, pengetahuan,
keterampilan untuk memecahkan masalah dan klarifikasi nilai pada setiap
tahap umur muda. Diberikan tekanan yang khusus terhadap kepekaan
lingkungan tempat mereka hidup.
- Membantu peserta didik untuk menemukan gejala-gejala
dan penyebab dari masalah lingkungan
- Memberi tekanan atau konsentrasi mengenai kompleksitas
masalah lingkungan sehingga diperlukan kemampuan untuk berfikir secara
kritis dengan keterampilan untuk memecahkan masalah.
- Memanfaatkan beraneka ragam situasi pembelajaran dan
berbagai pendekatan dalam pembelajaran mengenai dan dari lingkungan dengan
fokus yang kuat pada kegiatan-kegiatan yang sifatnya praktis dan
memberikan pengalaman secara langsung.
Berdasarkan tujuan-tujuan tersebut
pendidikan lingkungan dilakukan untuk mengembangkan dan mendorong :
- Kesadaran untuk membantu masyarakat, kelompok dan
individu mendapatkan sebuah kesadaran dan kepekaan terhadap lingkungan dan
isu-isu di sekitarnya.
- Pengetahuan untuk membantu kelompok atau individu
mendapatkan pengalaman yang beragam dan memperoleh pengertian dasar
tentang lingkungan dan isu-isu terkait.
- Perilaku untuk membangun kelompok dan individu
memperoleh serangkaian nilai-nilai dan kepedulian terhadap lingkungan
serta motivasi dalam menjaga dan mengembangkan lingkungan.
- Kemampuan untuk membantu kelompok dan individu memperoleh
kemampuan untuk mengenali dan menyelesaikan masalah-masalah lingkungan.
- Keikutsertaan atau partisipasi untuk menyediakan
kesempatan bagi kelompok dan individu supaya terlibat secara aktif pada
seluruh bagian ketika menyelesaikan masalah-masalah lingkungan. ( Dari
Hungerford and Volk,1990)
Setelah mengurai simpul makna
pendidikan lingkungan dan atau pendidikan konservasi ada harapan bahwa
pelaksanaan dan penerapan pendidikan tersebut dapat berlangsung dengan
harmonis, dan berkesinambungan, khusunya di bumi Kaili Sulawesi Tengah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar